Hakikat Pemuliaan Terhadap Seorang Manusia
Bersama Pemateri :
Ustadz Ahmad Zainuddin
Hakikat Pemuliaan Terhadap Seorang Manusia adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Risalah Penting Untuk Muslimah, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr hafidzahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Ahmad Zainuddin, Lc. pada 7 Rabbi’ul Tsani 1440 H / 05 Desember 2018 M.
Kajian Tentang Hakikat Pemuliaan Terhadap Seorang Manusia – Risalah Penting Untuk Muslimah
Maksud dari bab ini adalah penulis ingin menyebutkan kepada kita bahwa Allah subhanahu wa ta’ala memuliakan manusia secara umum. Baik laki-laki atau perempuan, baik yang beragama Islam atau orang-orang kafir, tetap dimuliakan Allah. Tapi ada maksud dari pemulihan tersebut.
Penulis hafidzahullahu ta’ala mengatakan bahwa barangsiapa yang memperhatikan didalam penunjukkan dalil-dalil dan juga menunjukkan nash-nash, maka niscaya ia akan mendapati pemuliaan Allah subhanahu wa ta’ala terhadap manusia dari dua macam pemuliaan.
Pertama, pemuliaan yang umum. Pemuliaan yang umum maksudnya adalah apa yang telah dijelaskan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan FirmanNya:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا ﴿٧٠﴾
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” (QS. Al-Isra[17]: 70)
Kemudian penulis membawakan perkataan Imam Al-Qurthubi rahimahullah didalam kitab Al-Jami’ Li Ahkam Al-Quran, beliau mengatakan Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata bahwa pemuliaan ini masuk didalamnya adalah penciptaan manusia dalam keadaan seperti ini. Yaitu panjang badannya dan bagus bentuknya. Ini termasuk pemuliaan Allah subhanahu wa ta’ala terhadap anak keturunan Adam.
Dan Allah subhanahu wa ta’ala membawa mereka di daratan dan di lautan. Maksud “membawa” disini adalah memberikan mereka kendaraan baik di daratan ataupun di lautan yang tidak cocok untuk seorang makhluk melata pun selain anak adam. Ada hewan-hewan tunggangan yang cocoknya hanya untuk anak Adam tidak cocok untuk selain anak adam.
Dan dia membawa hewan tersebut sesuai dengan kehendaknya, sesuai dengan maksudnya dan sesuai dengan pengaturannya. Artinya hewan tersebut dimudahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk anak adam sebagai hewan tunggangan. Ini semua adalah pemuliaan dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Kemudian penulis mengatakan bahwa Imam Al-Qurthubi berkata bahwa Allah mengkhususkan anak Adam dengan apa saja yang khusus bagi mereka dari makanan-makanan, minuman dan pakaian. Dan hal ini tidak akan cocok pada sebuah hewan melata sebagaimana cocoknya pada anak Adam.
Tapi tidak semua hewan-hewan yang melata di atas muka bumi ini memakan, meminum dan juga berpakaian sebagaimana makanan, minuman dan pakaiannya anak Adam. Dan ini pemuliaan dari Allah subhanahu wa ta’ala untuk anak Adam.
Karena mereka anak Adam mencari harta secara khusus tidak seperti makhluk-makhluk melata lainnya. Mereka memakai pakaian dan memakan bermacam-macam makanan yang dicampur-campur. Hal ini terkadang tidak ada pada hewan lain ataupun pada makhluk melata lain. Setiap hewan memakan daging yang masih mentah atau makanan yang tidak bisa dicampur. Itu termasuk kemuliaan Allah subhanahu wa ta’ala terhadap anak Adam. Karena setiap makhluk melata di atas muka bumi ini makan daging yang mentah atau makanan yang tidak tercampur. Sedangkan manusia makanannya berbeda dengan hewan makhluk-makhluk melata yang lainnya.
Inilah pemuliaan yang umum dan mencakup seluruh manusia. Baik itu laki-laki atau perempuan, orang muslim, orang kafir, semuanya dimuliakan oleh Allah subhanahu wa ta’ala dengan dicukupkan oleh Allah keperluannya. Bahkan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:
وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّـهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ ﴿٣٤﴾
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim[14]: 34)
Ini menunjukkan bahwa Allah memuliakan manusia dengan memberikan apa saja yang diperlukan oleh manusia. Bahkan yang menarik didalam tafsir Imam Ibnu Katsir, maksud dari pada ayat ini adalah sebagian ulama Salaf berkata bahwa Allah memberikan apa saja yang kalian minta dan apa saja yang belum kalian minta.
Imam Ibnu Katsir juga berkata bahwa Allah telah menyediakan bagi kalian setiap apa saja yang kalian perlukan dalam seluruh keadaan kalian, dari apa saja yang kalian minta pada keadaan diam kalian ataupun keadaan berjalan kalian. Ini semua pemuliaan dari Allah subhanahu wa ta’ala secara umum untuk manusia.
Kemudian penulis membawakan perkataan Imam Ibnu Katsir rahimahullah untuk menjelaskan ayat ini, tentang pemuliaan secara umum bahwa Allah subhanahu wa ta’ala mengabarkan tentang pemuliaan-Nya terhadap anak Adam. Yaitu pemuliaanNya kepada mereka didalam penciptaanNya untuk mereka dalam keadaan yang paling terbaik dan paling sempurna. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ ﴿٤﴾
“sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tiin[95]: 4)
Simak pada menit ke – 20:26
Simak Penjelasan Lengkap dan Download mp3 Kajian Tentang Hakikat Pemuliaan Terhadap Seorang Manusia – Risalah Penting Untuk Muslimah
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45431-hakikat-pemuliaan-terhadap-seorang-manusia/